Dijaman modern dan serba digital saat ini, sangat langka anak-anak maupun orang dewasa memainkan permainan tradisional seperti layangan, lompat tali karet, gundu dan lain sebagainya .Tak lupa permainan anak-anak jaman dulu yaitu plintengan. Ketapel atau masyarakat menyebutnya dengan istilah “plintheng” adalah alat mainan tradisional anak-anak yang biasa digunakan untuk berburu burung. Kini, permainan ini kembali dimainkan bahkan dilombakan di even yang lebih menarik. Setelah sukses membuat olahraga Masyarakat ini kembali dikenal, kali ini JBT klub plinteng desa Butuh Kelurahan Kutowinangun Lor Kota Salatiga kembali mengadakan ajang yang lebih menantang yaitu kejuaraan plinteng tingkat nasional. Tidak hanya klub dari dalam kota Salatiga sendiri akan tetapi luar Salatiga bahkan dari luar provinsi ikut serta dalam kejuaraan plinteng tersebut.
Ketua DPRD didampingi Camat Tingkir dan dari FORMI Kota Salatiga membuka kegiatan yang dikemas dengan rangkaian Festival Budaya Kelurahan Kutowinangun Lor. Bertempat di SDN Kutowinagun para “shooter” biasa disebut menampilkan aksi dalam membidik sasaran dengan jarak sekitar kurang lebih 100 meter. Camat Tingkir berharap olahraga masyarakat seperti ini bisa lebih menasional bahkan mendunia karena unik dan menarik.
329 total views, 1 views today
No responses yet